Sebagian orang masih
juga mengira bahwa mengeluarkan harta dalam bentuk zakat, infak dan sedekah /
shadaqah fi sabilillah akan mengurangi jumlah nominal harta dan menyebabkan
kefakiran. Hal ini wajar, karena sifat dasar manusia adalah pelit. Ditambah
lagi syetan selalu menakut-nakuti orang yang akan berinfak dengan kefakiran.
Tujuannya agar mereka tidak mendapat pahala dan kebaikan yang menjadi sarana
masuk surga.
Allah Ta’ala
berfirman,
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ
وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya : ”Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [QS. Al-Baqarah: 268]